Belajar cara menggunakan toilet (atau potty training) merupakan salah satu tahap perkembangan yang sangat penting bagi anak. Namun, tugas ini dapat menimbulkan ketakutan bagi orang tua. Dengan menerapkan pendekatan Montessori, proses belajar menggunakan toilet dapat menjadi lebih mudah dan sukses bagi anak dan orang tua.
Toilet Training ala Montessori: Apakah Si Kecil Sudah Siap?
Metode pembelajaran Montessori berfokus pada mengamati tanda-tanda alami dari anak. Pendekatan ini memastikan bahwa anak terlibat secara sukarela dalam proses belajar, bukan dipaksa oleh orang tua saat mereka belum siap. Hal yang sama berlaku untuk toilet atau potty training.
Menurut Montessori, menggunakan toilet adalah salah satu Kegiatan Keterampilan Hidup yang secara alami akan berkembang seiring bertambahnya usia anak. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan kecepatan perkembangan anak. Anak akan memutuskan kapan ia siap untuk dilatih. Orang tua perlu belajar untuk mengenali tanda-tanda agar tahu kapan dapat memulai pelatihan.
Adalah penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak tentang fungsi tubuh yang berbeda yang mereka alami saat proses toilet training. Namun, pastikan untuk tidak mengaitkan fungsi tubuh ini dengan perasaan negatif. Hindari menunjukkan wajah cemberut ketika mengganti popok sehingga anak tidak merasa malu tentang hal tersebut.
Anda dapat menyediakan potty untuk anak Anda sejak dini, bahkan sebelum mereka menggunakannya sebagai toilet. Biarkan mereka duduk di atasnya dan meniru orang dewasa menggunakan toilet. Ketika anak mencapai usia satu tahun atau lebih, mereka dapat mengontrol buang air kecil dan besar tetapi belum tahu cara menggunakan toilet. Anda harus memilih pakaian yang memudahkan anak Anda untuk memakainya dan melepaskannya sendiri. Pendekatan ini akan memberi mereka lebih banyak kemandirian, terutama saat proses toilet training.
Beberapa strategi yang dapat membantu anak Anda dalam proses belajar menggunakan toilet.
Anda dapat mencoba strategi-strategi di bawah ini yang didasarkan pada metode Montessori untuk toilet training. Pendekatan ini menekankan bahwa anak dapat mengontrol keinginan mereka untuk menggunakan toilet. Penggunaan bahasa adalah cara yang baik untuk memberikan kesan yang kuat dalam pikiran mereka mengenai aktivitas ini sehingga dapat melatih mereka untuk menggunakan toilet dalam situasi tertentu.
Ketika mengganti popok anak Anda, ajaklah mereka berbicara tentang proses tersebut. Anda bisa mengatakan hal-hal seperti “popokmu sudah penuh” atau “popokmu basah”. Menggunakan bahasa seperti ini pada anak Anda akan mendorong mereka untuk berkomunikasi dengan efektif ketika mereka perlu melakukan fungsi tubuh tertentu, seperti buang air kecil atau besar.
Saat anak Anda mulai bisa berjalan, latihlah mereka untuk mengenakan atau melepas celana mereka sendiri. Ini akan melatih mereka untuk menurunkan celana saat mereka perlu menggunakan toilet.
Jika anak Anda bisa menggunakan kedua tangannya untuk melakukan tugas, itu berarti mereka siap untuk toilet training. Ajak mereka menggunakan tangan untuk membantu tubuh mereka dalam melakukan fungsi toilet dasar seperti buang air kecil.
Anda dapat menempatkan potty di dalam toilet. Mereka kemudian akan mengaitkan proses ini dengan buang air kecil dan besar sebagai aktivitas yang harus dilakukan di toilet. Jika ingin menggunakan potty, anak Anda dapat mengarahkan Anda ke area toilet.
Menyiapkan Lingkungan untuk Toilet Training
Para ahli Montessori merekomendasikan untuk menyiapkan lingkungan toilet training ala Montessori yang tepat agar berhasil dengan pelatihan ini.
Hal pertama yang Anda butuhkan adalah kursi toilet khusus yang cocok untuk digunakan anak. Dengan memiliki kursi toilet sendiri, anak akan merasa mandiri saat menggunakan toilet. Jika memungkinkan, pastikan untuk menyediakan wastafel kecil di dekat toilet agar anak dapat mencuci tangan setelah menggunakan toilet.
Setelah anak Anda mulai belajar menggunakan toilet, berkomitmenlah sepenuhnya pada proses tersebut. Hentikan penggunaan popok dan beralih ke pakaian dalam berbahan katun. Atau, Anda bisa mendapatkan training pants atau celana dalam khusus untuk latihan. Menghilangkan penggunaan popok memungkinkan mereka untuk merasakan sensasi basah, yang akan melatih pikiran mereka untuk mengenali tanda-tanda bahwa mereka perlu menggunakan toilet sebelum celana dalam mereka basah lagi. Jika Anda lebih suka menggunakan popok, pastikan Anda hanya menggunakan popok di malam hari.
Apapun pilihan Anda, baik itu melepaskan penggunaan popok sepenuhnya atau secara bertahap beralih menggunakan celana dalam, tetaplah konsisten dengan metode yang Anda pilih. Anda juga dapat menyiapkan perlengkapan untuk mengompol dengan menambahkan lapisan sprei untuk melindungi tempat tidur anak Anda.
Tidak ada usia yang pasti untuk memulai toilet training. Setiap anak berbeda. Perhatikan tanda-tanda fisik dan psikologis yang menunjukkan bahwa anak Anda siap untuk mulai berlatih.
3 Responses
Comments are closed.