Latihan buang air secara mandiri di toilet atau potty training, bisa menjadi hal yang menakutkan, baik untuk anak maupun orang tua. Banyak orang tua (bahkan kebanyakan dari mereka) seringkali menganggap potty training sebagai hal yang paling sulit untuk diajarkan ke anak. Dalam perspektif Montessori, mereka menyebut “kesadaran toilet” atau “belajar toilet” sebagai hal yang sangat berhubungan dengan menghormati anak. Hal ini dikarenakan orang tua harus membimbing anak mereka, bukan melatih (seperti yang dilakukan orang dengan anjingnya).
Faktanya, popok dan pispot hanyalah aksesoris modern yang kita bisa gunakan sementara untuk mempermudah hidup. Sedangkan membimbing anak Anda untuk menggunakan toilet membutuhkan kerja keras, dan ini merupakan keterampilan yang mereka kembangkan seiring dengan waktu.
Ketika kita mengajarkan anak untuk potty training, kita tidak hanya mengajari anaknya cara menggunakan toilet tapi juga membantu mereka untuk mengenali fungsi tubuh yang memberi sinyal kapan waktunya untuk menggunakan toilet. Ini yang dinamakan “kesadaran toilet”.
Jadi bagaimana potty training dilakukan dengan cara Montessori? Berikut beberapa tips yang perlu Anda ketahui dan gunakan untuk anak Anda sendiri.
Ajari mereka tentang proses alami tubuh
Daripada langsung mengajari anak Anda cara menggunakan toilet, mulailah dengan berbicara kepada mereka tentang fungsi alami tubuh saat mengganti popoknya. Jelaskan bahwa membuang bagian berlebih yang tidak dibutuhkan tubuh adalah proses normal tubuh.
Sebaiknya juga tidak membuat wajah atau mempermalukan anak Anda saat mengganti popoknya, agar tidak menimbulkan perasaan negatif terhadapnya. Sebaliknya, bicarakan secara positif tentang fungsi kandung kemih dan usus.
Ketahui kapan mereka siap
Anak-anak sering menunjukkan minat pada toilet sekitar usia 12 bulan. Pada usia ini, tubuh mereka telah mengembangkan kemampuan untuk mengontrol kandung kemih dan buang air besar secara fisik. Namun kebanyakan, mereka hanya ingin tahu dan ingin bermain-main dengan air atau menyiram toilet. Gunakan rasa ingin tahu mereka sebagai isyarat untuk mulai belajar toilet.
Saat mereka mulai menunjukkan minat untuk berpakaian dan melepas pakaian, dandani mereka dengan pakaian yang mudah mereka gunakan secara mandiri dan ajari mereka cara menarik celana ke atas dan ke bawah. Celana dengan pinggang elastis bagus untuk ini, begitu pula dengan training pants, celana khusus untuk potty training. Pakaian ini akan mengajari anak bagaimana rasa celana dalam yang basah atau kotor dan menghubungkan sensasi ingin melepas celana dalam.
Oleh karena itu, Anda dapat mendorong anak Anda untuk membantu mengganti popok. Berikan popok baru kepada anak Anda dan minta dia untuk memberikannya kepada Anda.
Jika anak Anda bisa berdiri, cobalah mengganti popok sambil berdiri untuk memberinya lebih banyak kendali atas tubuhnya dan mengembangkan kemandirian.
Tunjukkan cara melakukannya
Sebaiknya sediakan dan siapkan pispot setiap saat. Anda dapat meminta anak Anda duduk di toilet di sebelah Anda saat Anda menggunakan toilet sendiri. Ini mungkin terdengar menjijikkan, tetapi anak-anak kecil belajar dengan meniru orang dewasa. Imitasi berfungsi sebagai pembelajaran dan fungsi sosial bagi mereka. Selain itu, Anda adalah panutan terbaik bagi anak Anda.
Biasakan untuk mencuci tangan setelah mengganti popok. Mereka akan membawa kebiasaan ini saat menggunakan toilet sendiri.
Siapkan lingkungan
Siapkan tisu toilet dan popok bersih di samping pispot. Letakkan bangku di samping wastafel untuk mengajari anak Anda untuk mencuci tangan sesudahnya.
Jika Anda ingin anak Anda menggunakan toilet orang dewasa, gunakan kursi toilet tambahan untuk anak.
Sebaiknya letakkan beberapa pispot di seluruh rumah Anda untuk digunakan anak Anda kapan pun dia membutuhkannya.
Jadikan toilet training sebagai rutinitas
Tanyakan apakah mereka ingin menggunakan pispot setiap kali Anda mengganti popok anak Anda, ketika dia bangun, sebelum tidur, sebelum mandi, sebelum dan sesudah tidur siang, dan sebelum meninggalkan rumah. Tanyakan dengan santai aja dan tidak perlu memaksa anak Anda untuk melakukannya.
Latihan toilet ini tidak perlu dibesar-besarkan. Ini adalah proses yang alami, jadi jangan memberi hadiah kepada anak Anda atau memberi selamat setelah berhasil menggunakan pispot.
Jadikan prosesnya alami dan menyenangkan bagi mereka. Jangan pernah memaksa anak Anda untuk duduk di pispot.
Jika Anda bisa tinggal di rumah selama beberapa hari, Anda bisa memulai proses belajar dengan melepas celana anak Anda. Perhatikan isyarat saat dia perlu menggunakan pispot.
Jika mereka tidak berhasil tepat waktu
Terus yakin dan tetap tenang saat Anda melihat anak Anda basah atau mengotori celananya. Jangan pernah membuat mereka merasa malu dan tanggapilah kecelakaan kecil ini dengan santai.
Ingat, latihan toilet adalah sebuah proses. Biarkan anak Anda mempelajari proses alami dengan kecepatannya sendiri. Bangun kepercayaan diri mereka saat mereka terus belajar. Terkadang anak bisa saja melakukan regresi dan kembali membasahi celana mereka, dan ini adalah hal yang lumrah, bisa jadi karena perubahan dalam rutinitas atau hal lain. Yang penting kita jangan kecil hati dan terus bersabar dan fokus pada kesuksesan kecil anak Anda.
3 Responses
Howdy! Would you mind if I share your blog with my twitter group?
There’s a lot of folks info that (http://tinyurl.com/y9w8zxpq) I think would really
enjoy your content. Please let me know. Thanks
I want to create a site where it’s a one stop shop for stories and articles on a particular subject….as long as I give credit to the author or source will I be ok, I will not steal original content, but rather gather it…is this legal?.
https://twitter.com/katekdesigns/status/1118149464361984000
IMDb: 6.5. Erotik Film izle. Çok küçük kızı evlerinde
istemsizce tahrik eden üvey baba bu kız karşısında adeta karşı konulamaz
tavırlarından rahatsız olur. cinsel anlamda doyumsuz bir karaktere sahip genç kızın, erotik yaklaşımlar sergileyerek otel
müşterileri ile sevişmesini konu alan +18 yetişkin filmde
küçük kız.
Feel free to visit my blog: russian babe brazilian naked orgasm