The Absorbent Mind

Pikiran yang Mudah Menyerap (“The Absorbent Mind”): Menggali Potensi Anak

Maria Montessori, seorang dokter dan pendidik Italia, mengubah cara pengajaran anak-anak dengan gagasan dan metode barunya.

Salah satu ide mendasar dalam metode Montessori adalah “absorbent mind” atau pikiran yang mudah menyerap,  yang menyatakan bahwa anak-anak memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar dengan cepat dan mudah melalui proses menyerap segala sesuatu di sekitar mereka.

Pemahaman tentang kemampuan ini sangat penting untuk dapat memahami inti pendidikan Montessori dan dampaknya pada perjalanan belajar seorang anak.

Dalam blog ini, kita akan mempelajari tentang dunia yang sangat menarik tentang “pikiran yang  menyerap”. Kita akan melihat dua tahap yang berbeda dan melihat bagaimana tahap-tahap tersebut mempengaruhi pembelajaran dan pertumbuhan seorang anak.

Memahami The Absorbent Mind/Pikiran yang Mudah Menyerap

“A child can only acquire the words he hears spoken around him. This is not teaching, but absorption. The child is, by nature, hungry for words; he loves strange, long words like the names of dinosaurs and constellations. He takes in all these words without understanding their meaning, as his mind is still taking language in by a process of unconscious absorption.” Maria Montessori (The 1946 London Lectures, p. 148)

“Seorang anak hanya dapat mempelajari kata-kata yang dia dengar di sekitarnya. Ini bukan pengajaran, melainkan penyerapan. Anak, secara alamiah, lapar akan kata-kata; dia menyukai kata-kata asing dan panjang seperti nama dinosaurus dan konstelasi. Dia menyerap semua kata-kata ini tanpa memahami maknanya, karena pikirannya masih menyerap bahasa dengan proses penyerapan tanpa sadar.” Maria Montessori (Lecture London 1946, hlm. 148)

Istilah “pikiran yang mudah menyerap” mengacu pada seberapa mudahnya bagi anak-anak, terutama pada tahun-tahun awal kehidupannya, untuk belajar dari apa yang terjadi di sekitar mereka. Otak mereka seperti spons, menyerap pengetahuan dari lingkungan sekitar dan memperolehnya dengan mudah.

Maria Montessori menemukan bahwa pikiran yang mudah menyerap memiliki dua tahap yang berbeda: tahap tak sadar “the unconscious mind”, yang berlangsung dari lahir hingga sekitar usia tiga tahun, dan tahap sadar “the conscious mind”, yang berlangsung sekitar usia tiga hingga enam tahun.

Tahap Tak Sadar/The Unconscious Mind (Usia 0 hingga 3 tahun)

Maria Montessori mencatat bahwa anak secara aktif membangun dirinya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya pada tahap tak sadar/unconscious stage.

Pikiran anak pada tahap ini seperti spons, menyerap segala sesuatu di lingkungannya dan menggunakan pengalaman ini untuk membentuk persepsi mereka tentang dunia dan diri mereka sendiri.

Pembentukan diri anak terjadi melalui berbagai proses, sebagai berikut:

Pertama, anak menggunakan inderanya untuk menjelajahi sekitarnya, secara antusias menyerap informasi dari apa yang mereka lihat, dengar, sentuh, dan cium. Setiap pengalaman fisik membantu mereka membangun jati diri mereka.

Kedua, anak bergerak dan bertindak dengan tujuan, yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan lingkungan dan meningkatkan keterampilan fisik mereka. Dengan merangkak, meraih, menggenggam, dan akhirnya berjalan serta memindahkan benda-benda, seorang anak merasa memiliki kendali atas tubuh dan lingkungan mereka. Peristiwa fisik ini membantu perkembangan tubuh mereka.

Ketiga, seorang anak membangun kesadaran diri mereka dengan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Mereka mengamati orang-orang di sekitar mereka dan meniru apa yang orang lain lakukan. Inilah cara mereka belajar tentang aturan budaya, bahasa, dan interaksi sosial. Melalui interaksi dengan orang dewasa, saudara, dan anak-anak lainnya, seorang anak belajar tentang peran sosial, perasaan, dan cara berkomunikasi, yang membentuk diri sosial dan emosional mereka.

Lingkungan memainkan peran penting dalam proses pembangunan diri ini. Maria Montessori menekankan pentingnya menyediakan lingkungan yang disiapkan dengan baik/prepared environment yang menawarkan berbagai material dan kegiatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. 

Lingkungan tersebut harus teratur, menarik, dan mengundang. Hal ini mendorong anak untuk menjelajahi, menemukan, dan membangun pemahaman mereka tentang dunia.

Secara singkat…

  • Selama periode tak sadar/unconscious, anak membangun dirinya dengan menggunakan dunia di sekitarnya sebagai kanvas.
  • Melalui pengalaman sensorik, gerakan yang bertujuan, dan interaksi dengan orang lain, seorang anak menyerap, memahami, dan mengintegrasikan informasi dan pengalaman, membentuk pandangan mereka tentang dunia dan tempat mereka di dalamnya.
  • Orang dewasa seharusnya dengan hati-hati menyiapkan dan memfasilitasi lingkungan. Lingkungan tersebut menjadi ruang yang mendukung untuk pembangunan diri anak, mendorong kemandirian, rasa ingin tahu, dan kecintaan yang mendalam untuk belajar.

Tahap Sadar/The Conscious Mind (Usia 3 hingga 6  tahun)

Selama periode Conscious Mind/Pikiran Sadar, yang biasanya terjadi antara usia 3 dan 6 tahun, pikiran seorang anak menjadi lebih berkembang dan terfokus.

Anda akan melihat bahwa…

  • Anak menjadi lebih mandiri dan ingin mencoba hal baru.
  • Mereka juga menjadi sangat ingin tahu dan ingin belajar sebanyak mungkin tentang dunia di sekitar mereka.
  • Terjadi perubahan dramatis dalam pola pikir seorang anak.
  • Keterampilan kognitif mereka menjadi lebih berkembang.
  • Kemandirian dan kepribadian mereka mulai muncul.
  • Secara sosial, mereka mulai terlibat dan menjadi lebih memperhatikan teman sebaya mereka.

Rasa kemandirian yang semakin meningkat adalah salah satu karakteristik penting dari periode sadar/conscious ini. Mereka sangat ingin mengendalikan tindakan mereka sendiri dan mengembangkan kemandirian yang lebih besar. Kegiatan sederhana seperti berpakaian sendiri, menuangkan air, atau mengatur barang-barang mereka mewakili titik balik yang signifikan dalam perjalanan menuju otonomi. Mereka mengeksplorasi bakat mereka, membuat keputusan, dan membudayakan rasa tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri berkat kebebasan yang baru mereka temukan.

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu bawaan tentang dunia dan keinginan untuk memahaminya. Dalam periode ini, rasa ingin tahu menjadi lebih penting. “age of why” adalah istilah yang sering digunakan oleh pendidik Montessori untuk menggambarkan periode ini karena anak-anak terus-menerus mencari jawaban untuk hal-hal yang mereka alami.

Pengembangan kemampuan kognitif anak mencapai tingkatan yang baru. Mereka mulai mengembangkan pemikiran logis, keterampilan pemecahan masalah, dan pemikiran abstrak. Lingkungan Montessori yang dirancang dengan baik akan menantang dan melibatkan kapasitas kognitif ini. Anak-anak dapat belajar bahasa dan matematika dengan pendekatan praktek secara langsung menggunakan material seperti Moveable Alphabet/Huruf yang dapat Dipindahkan  atau Golden Beads/Manik-manik Emas. Ini merupakan pondasi dasar untuk menyiapkan kesuksesan akademik anak di masa depan.

Selama periode pikiran sadar/conscious mind, lingkungan yang disiapkan di kelas Montessori mendukung pembelajaran dan pertumbuhan anak. Anak-anak diberi kebebasan untuk memilih kegiatan yang sesuai dengan minat mereka. Kemungkinan dan peluang untuk proses mengolah informasi dan menemukan sesuatu di lingkungan tersebut mendorong rasa ingin tahu bawaan dan semangat anak terhadap pembelajaran.

Ini adalah masa perkembangan luar biasa ketika anak-anak memulai perjalanan penemuan diri dan pendidikan, mengikuti minat mereka dan menanamkan rasa cinta untuk terus belajar sepanjang hidupnya.

Montessori Diploma 3-6 Years Online Course
Montessori Lower Elementary 6-9 Years Certificate Course
Montessori Certificate 3-6 Years Online Course
Short Certificate Courses 2-6 Years for Parents and Educators