A close-up of a baby's hands being held by an adult. The baby's hands are small and delicate, with tiny fingers and toes. The adult's hands are large and strong, with a warm and loving grip. The image conveys a sense of tenderness and protection.

Persaingan Filosofi Pengasuhan Anak: Montessori vs. Gentle Parenting

Saat ini, pengasuhan anak lebih dari sekadar mengganti popok dan membacakan cerita sebelum tidur. Hal ini menjadi medan perdebatan antara filosofi-filosofi yang berbeda dalam pengasuhan anak. Ada banyak cara untuk mengasuh anak, namun Montessori dan Gentle Parenting menjadi dua hal yang paling menonjol. Lalu, bagaimana jika kami memberitahu Anda bahwa ada persaingan yang tengah terjadi antara keduanya? Mari kita telaah perbedaan antara Montessori dan Gentle Parenting. Kita akan menelusuri ketidaksepakatan yang ada, dan mencari tahu mengapa beberapa orang tua berada dalam perdebatan Montessori vs Gentle Parenting.

Montessori Parenting: Unggul dalam Struktur dan Kemandirian

Montessori, yang dinamakan sesuai dengan pendidik inovatif Dr. Maria Montessori, adalah pendukung teguh keteraturan, kedisiplinan, dan membantu anak-anak untuk mencapai kemandirian. Penerapannya adalah sebagai berikut:

Bagaimana Montessori Parenting Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari:

  1. Kemandirian Saat Makan: Dalam Montessori, anak-anak tidak disajikan makanan; mereka melayani diri sendiri! Kita tidak menyiapkan mereka makan siang karena mereka bisa melakukannya sendiri. Ini adalah langkah awal dalam mengajarkan mereka bagaimana cara menjaga diri mereka sendiri di dunia.
  2. Ruangan Tidur Montessori: Rak rendah dengan sedikit mainan dan buku yang tersusun rapi adalah hal penting bagi orang tua Montessori. Mungkin terlihat rapi, tetapi beberapa kritikus bertanya, apakah hal ini akan menghambat kreativitas anak-anak? Apakah ini hanyalah cara lain untuk menjadi orang tua yang protektif? Montessori mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan dan menciptakan ruangan tidur yang tenang. Anak-anak tidak memerlukan stimulasi ketika akan tidur.
  3. Kegiatan Keterampilan Hidup: Orang tua yang menerapkan metode Montessori menekankan pentingnya kegiatan keterampilan hidup. Anak-anak melakukan berbagai aktivitas seperti melipat pakaian, menyapu, dan menyiram tanaman. Meskipun terkesan menunjukkan rasa tanggung jawab pada diri anak, beberapa orang bertanya-tanya apakah anak-anak kecil ini kehilangan masa kanak-kanak mereka. Montessori mengatakan bahwa selain membuat anak-anak mandiri, aktivitas-aktivitas ini juga membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri dan harga diri yang baik serta membantu mengembangkan keterampilan motorik, koordinasi, dan sebagainya, yang mempersiapkan mereka untuk pembelajaran akademik

Seorang gadis kecil sedang belajar keterampilan hidup praktis dengan menyapu dan mengepel lantai. Dia memegang sapu dan pel di tangannya, dan dia fokus pada tugasnya. Gambar ini menyampaikan rasa tanggung jawab dan kemandirian.

Gentle Parenting: Pendekatan Penuh Kasih

Di sisi lain dari persaingan dalam pengasuhan anak, terdapat Gentle Parenting, yang mengusung empati, pengertian, dan koneksi emosional. Ini adalah penengah dalam filosofi pengasuhan. Mari kita mengeksplorasinya:

Bagaimana Gentle Parenting Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari:

  1. Mendengarkan dengan Empati: Orang tua Gentle Parenting mendengarkan anak dengan penuh perhatian. Ketika si kecil Timmy tantrum karena tidak ingin meninggalkan lapangan, mereka mendekatinya dan berbicara dengannya. Para kritikus bertanya, “Apakah semua perhatian ini membuat anak-anak merasa berhak?”
  2. Menyelesaikan konflik: Di kamp “Gentle Parenting,” medan pertempuran digantikan oleh meja perundingan di mana orang-orang dapat berbicara untuk mencari solusi. Konflik antar saudara? Alih-alih mengirim anak-anak ke kamar, orang tua akan berbicara tentang bagaimana perasaan mereka. Beberapa mengatakan hal ini membuat anak menjadi lemah dan tidak mampu membuat keputusan.
  3. Rutinitas Sebelum Tidur: Brigade Lagu Pengantar Tidur: Alih-alih mengharuskan anak-anak tidur pada waktu tertentu, orang tua gentle melakukan hal-hal yang menenangkan seperti membaca buku, berbagi rahasia, dan menyanyikan lagu pengantar tidur. Beberapa orang khawatir bahwa pendekatan ini akan membuat anak-anak menjadi suka begadang.

Diplomasi dalam Pengasuhan: Menemukan Kesepakatan Bersama

Apakah filosofi yang berbeda tentang cara mendidik anak bisa berjalan beriringan? Secara tak terduga, ya ternyata bisa!

Berikut adalah persamaannya:

Rutinitas Pagi: Menciptakan Kedamaian di Pagi Hari: Kedua belah pihak sepakat memberikan pilihan kepada anak-anak tentang apa yang akan mereka kenakan dan makan untuk sarapan, tetapi dalam batas yang wajar. Ini seperti kesepakatan antara para orang tua untuk memulai hari.

Penyelesaian Konflik: Menemukan Titik Tengah: Ketika masalah muncul terkait pekerjaan rumah, kedua kelompok parenting ini menurunkan senjata mereka. Mereka menyadari bahwa ketika anak tidak ingin melakukannya, mereka akan membahas mengenai tanggung jawab, dan memberikan saran. Inilah bagaimana komunikasi berjalan pada kedua kelompok tersebut.

Screen time: Menemukan Titik Tengah dalam Persaingan untuk Kendali Remote: Kedua belah pihak membicarakan betapa pentingnya memiliki keseimbangan yang baik dalam hal screen time. Orang tua menetapkan batasan dan melibatkan anak-anak mereka dalam pengambilan keputusan untuk mendorong mereka menggunakan media dengan cara yang bertanggung jawab.

Sebuah keluarga sedang duduk di sofa, berebut remote control dengan cara yang menyenangkan. Mereka semua tertawa dan tersenyum, dan jelas terlihat bahwa mereka menikmati kebersamaan mereka. Gambar ini menyampaikan rasa cinta, kesenangan, dan kebersamaan.

Orang tua memerlukan banyak persiapan untuk menghadapi perdebatan antara Montessori dan Gentle Parenting. Berikut adalah beberapa sumber di mana mereka bisa mendapatkan referensi:

Sumber Daya untuk Orang tua Montessori:

Buku:

The Montessori Toddler by Simone Davies

Montessori from the Start: The Child at Home, from Birth to Age Three by Paula Polk Lillard and Lynn Lillard Jessen

Montessori: A Modern Approach by Paula Polk Lillard

 

Situs Web dan Blog:

Montessori.org: The Montessori headquarters offers articles, videos, and even a directory of Montessori schools.

How We Montessori: Get the inside scoop from a Montessori teacher and parent who spills the beans on practical tips.

 

Kursus Online:

Montessori Teacher Training Online

 

Sumber daya untuk Gentle Parenting:

Buku:

The Gentle Parent: Positive, Practical, Effective Discipline by L.R. Knost

No-Drama Discipline: The Whole-Brain Way to Calm the Chaos and Nurture Your Child’s Developing Mind by Daniel J. Siegel and Tina Payne Bryson

Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting by Laura Markham

 

Situs Web dan Blog:

Aha! Parenting: Dr. Laura Markham’s website offers articles, parenting tools, and Gentle parenting guidance.

Positive Parenting Solutions: This resource hub has resources and courses for parents on positive discipline strategies.

Finding Balance: The United Front

 

Kesimpulan

Tidak ada yang bisa dipastikan sebagai pemenang atau pihak yang kalah dalam persaingan antara Montessori vs Gentle Parenting. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan yang terpenting adalah menemukan metode yang paling cocok untuk keluarga Anda. Pada akhirnya, pengasuhan bukanlah tentang memihak pada satu sisi. Yang terpenting adalah memiliki anak-anak yang bahagia, yang dapat beradaptasi dengan baik, dan memiliki kecerdasan emosional yang baik. Jadi, ingatlah bahwa pertarungan yang paling penting adalah untuk kebahagiaan dan kesejahteraan anak Anda, tidak masalah apakah Anda mengikuti metode Montessori atau mempraktikkan Gentle Parenting.

Montessori Diploma 3-6 Years Online Course
Montessori Lower Elementary 6-9 Years Certificate Course
Montessori Certificate 3-6 Years Online Course
Short Certificate Courses 2-6 Years for Parents and Educators