Pertanyaan yang sering muncul bagi pendatang baru yang bergabung dalam pendidikan Montessori adalah: “Apa yang membuat Montessori berbeda dari pendidikan lainnya?” Jawabannya adalah banyak hal! Gaya pembelajaran yang akan diberikan kepada anak-anak merupakan pemikiran penting yang harus direnungkan oleh orang tua saat ingin membuat keputusan antara sekolah Montessori atau taman kanak-kanak atau sekolah tradisional.
Tergantung di mana Anda berada, pilihan sangat banyak, dan hal ini menambah kesulitan untuk membuat sebuah keputusan yang akan Anda buat. Langkah pertama yang dapat Anda lakukan dalam memutuskan Montessori vs Taman Kanak-Kanak adalah mengetahui perbedaan utama antara dua gaya belajar tersebut. Tidak semua siswa sama dan pendekatan yang berbeda akan memiliki dampak yang berbeda pada pembelajaran anak anda.
Perbedaan antara Montessori dan sekolah tradisional
Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi kemampuan anak Anda untuk belajar dan berkembang. Tetapi dengan Metode Montessori, anak Anda akan dapat mengalami pendekatan berbeda yang dikembangkan secara sistematis untuk mendorong kapasitas belajar alami mereka. Walaupun metode pengajaran tradisional memiliki kelebihan tersendiri (bagaimanapun, ini adalah metode yang paling umum digunakan di sekolah saat ini), ada beberapa bagian yang kurang dijelaskan dan gaya belajar Montessori bertujuan untuk membahasnya.
Di bawah ini adalah beberapa petunjuk utama yang menunjukkan perbedaan antara Montessori dan sekolah tradisional
Lingkungan Montessori
Setiap ruang kelas Montessori dirancang untuk menjadi lingkungan yang siap. Kelas ini dikembangkan untuk memfasilitasi pembelajaran, kreativitas, dan observasi dalam pikiran siswa. Hal ini menyentuh kognitif alami dan perkembangan emosional anak. Selain itu, dari lingkungan fisik mengenai pelajaran dan kegiatan yang berpusat pada siswa ini berbeda secara signifikan dengan pelajaran dan kegiatan yang berpusat pada guru yang ditawarkan oleh sekolah tradisional.
Ruang kelas dengan usia campuran
Selain dari pendekatan pengajaran dan lingkungan kelas, ciri khas lain yang dimiliki oleh sekolah Montessori dari sekolah tradisional yaitu terdapat usia siswa yang beragam dalam satu ruang kelas. Taman Kanak-kanak atau sekolah tradisional akan membagi siswa ke setiap ruang kelas berdasarkan usia mereka. Namun di kelas Montessori, anak-anak berusia 3 hingga 6 Tahun dapat bergabung bersama dalam satu ruang kelas. Para pendukung program Montessori percaya bahwa pengaturan usia campuran akan menguntungkan bagi anak-anak yang lebih muda dan yang lebih tua. Hal ini juga dapat membawa kepercayaan kepada anak-anak yang lebih tua serta dapat mengajarkan kepada mereka mengenai esensi kepemimpinan dan rasa tanggung jawab. Untuk anak-anak yang lebih muda, hal ini dapat membuat mereka merasa nyaman belajar dari seseorang yang dengannya mereka dapat berhubungan secara langsung.
Pembelajaran aktif vs pasif
Pendekatan pembelajaran langsung di kelas Montessori memastikan bahwa anak Anda secara aktif belajar. Mereka dapat menemukan banyak hal untuk diri mereka sendiri daripada secara pasif diberikan informasi, diberikan tes, dan menghafal istilah-istilah. Pembelajaran juga dilengkapi dengan signifikansi kehidupan nyata sehingga anak Anda lebih siap menghadapi dunia nyata.
Pada saat yang sama, ada banyak kolaborasi, interaksi, dan sosialisasi yang dilakukan di dalam kelas Montessori sehingga seorang anak kemungkinan besar akan mengembangkan keterampilan kehidupan nyata yang dapat mereka gunakan setelah mereka keluar dari lingkungan kelas.
Individualisasi
Setiap orang berbicara tentang pendekatan pembelajaran individualisasi dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pendekatan pembelajaran ini telah diterapkan oleh program Montessori sejak didirikan. Pendekatan ini adalah salah satu perbedaan utama antara Montessori vs taman kanak-kanak dan sekolah tradisional lainnya. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan kecepatan anak itu sendiri dan pendidik berfungsi dalam membantu anak untuk menemukan cara belajarnya sendiri. Sementara pelajaran dan kegiatan sudah ditentukan sebelumnya, namun praktiknya akan disesuaikan dengan masing-masing siswa.
Pengembangan Harga Diri
Seorang anak cenderung mengembangkan harga diri dan kepercayaan dirinya ketika mereka menemukan atau memiliki prestasi tertentu. Di setiap kelas Montessori, mereka dapat menemukan hal baru dan belajar pengetahuan baru. Ini dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri mereka. Ditambah, mereka ingin lebih tajam untuk mengeksplor karena mereka ingin menemukan apa lagi yang bisa mereka pelajari. Bantuan lain diketahui bahwa sistem Montessori menghambat sistem penghargaan. Karena itu, mereka tidak termotivasi oleh imbalan apapun, tetapi oleh minat mereka sendiri untuk belajar dan menemukan.
Cinta untuk belajar
Memilih sekolah Montessori adalah pilihan yang tidak diragukan lagi karena sekolah Montessori memiliki keuntungan yang besar dibandingkan sekolah tradisional. Kurikulum yang dibuat oleh sekolah Montessori dirancang dan dikembangkan untuk membangunkan rasa lapar di batin anak dalam pengetahuan dan pembelajaran. Kurikulum ini menjadi ide belajar yang menyenangkan bagi mereka, sehingga anak tidak mudah merasa bosan dalam setiap sesi kelas di sekolah Montessor. selain daripada itu, setiap dari anak Anda juga didorong untuk belajar karena mereka menikmati setiap prosesnya.
Para ahli sepakat bahwa motivasi adalah faktor terpenting yang akan menentukan kemampuan anak untuk sukses baik di sekolah maupun di dalam kehidupan. Di sekolah Montessori, bawaan cinta anak terhadap belajar adalah sumber motivasi mereka sendiri.
Mengapa memilih Montessori semasa tahun-tahun pra sekolah?
Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah dalam memilih antara Montessori vs Taman Kanak-kanak. Dengan adanya minat anak untuk belajar serta bimbingan yang tepat dari orang tua, setiap anak dapat unggul dalam lingkungan belajar apapun. Tetapi ada keunggulan lain yang ditawarkan oleh pendekatan Montessori untuk belajar dan hal ini memiliki bukti yang jelas dalam tahun taman kanak-kanak atau prasekolah anak Anda. Sebagai dasar pengetahuan dan pembelajaran anak Anda, pendekatan Montessori mempersiapkan mereka untuk belajar lebih banyak dan berkreativitas seiring bertambahnya usia.
Tahun taman kanak-kanak adalah tahun dimana anak Anda dapat memperoleh manfaat terbesar dari pendekatan Montessori. Metode Montessori dikembangkan setelah melakuan penelitian tentang perkembangan kognitif, emosional, dan neurologis anak. Metode Montessori adalah model yang dikembangkan untuk memanfaatkan kemampuan bawaan anak kecil untuk belajar.
Selama beberapa tahun terakhir ini, penelitian terkait pendidikan telah menunjukkan bahwa banyak siswa tidak sepenuhnya memahami apa yang diajarkan kepada mereka. Menurut Howard Gardner, seorang Psikolog Harvard, metode pengajaran tradisional mengikuti suatu pola dengan memberikan pelajaran kepada anak-anak yang disamarkan sebagai jawaban untuk “tes” yang diberikan kepada mereka di kemudian hari selama kurikulum. Dalam penelitian, On Teaching for Understanding: A Conversation with Howard Gardner >> Mengajar untuk Memahami: Percakapan dengan Howard Gardner, Gardner lebih lanjut menjelaskan bahwa siswa terbatas dalam kapasitas mereka untuk mengambil pengetahuan berdasarkan pengaturan pendidikan dan tidak mampu melakukan itu dalam pengaturan yang berbeda, seperti dalam kehidupan nyata seorang siswa.
Di sinilah sekolah Montessori unggul atas sekolah tradisional. Montessori berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, untuk memperkaya kemampuan bawaan anak untuk belajar dan mengambil pengetahuan. Dalam mengajarkan anak tentang konsep ini, mereka diberikan bahan untuk menemukan konsep ini dan mempelajarinya sendiri. Menurut pendidik Montessori, hal inilah yang membuat akuisisi pengetahuan lebih berdampak dan mendalam bagi anak. Pembelajaran tidak terjadi pada tingkat pertama, tetapi melalui pengalaman sensoris seorang anak. Ini telah menjadi kritik terhadap metode pengajaran tradisional selama bertahun-tahun. Seringkali, ketika anak-anak keluar dari kelas, apa yang mereka “pelajari” hilang dalam beberapa bulan atau tahun – pelajaran tersebut tidak dapat dipertahankan.
Singkatnya, perbedaan utama antara Montessori dan sekolah tradisional adalah: apakah anak benar-benar memahami apa yang mereka pelajari atau mereka hanya menghafal jawaban yang benar?