open ended toys for young kids played by two young girls

Mainan Close-Ended vs Mainan Open-Ended ala Montessori

Menurut Maria Montessori, “Bermain adalah pekerjaan anak”. Konsep bermain merupakan komponen yang menyeluruh dalam pembelajaran Montessori karena dapat memfasilitasi pembelajaran yang bermakna. Pendukung Montessori percaya bahwa ketika anak-anak bermain, mereka dapat menjelajahi dunia dan berinteraksi dengannya. Pada akhirnya, bermain akan menciptakan jalan untuk belajar sambil bersenang-senang.

Ruang kelas Montessori dipenuhi dengan material yang dirancang untuk pembelajaran. Pada umumnya, terdapat dua jenis material yang biasa dimainkan anak-anak dalam keseharian mereka yaitu material close-ended dan material open-ended. Manakah dari keduanya yang lebih bermanfaat bagi anak-anak? Dan yang mana yang digunakan di kelas Montessori?

 

Apa itu Mainan Close-Ended?

benefits of using close-ended toys for a child’s learning

Mainan close-ended adalah mainan yang memiliki satu tujuan tertentu dan memiliki cara khusus untuk menggunakannya. Jenis material ini terdapat dalam lingkungan Montessori (ruang kelas atau rumah). Beberapa contoh material close-ended adalah puzzle, material untuk mengarsir, material mencocokkan gambar, knobbed cylinder, dan lain sebagainya.

Sebelum seorang anak diperbolehkan untuk bekerja dengan material jenis ini, mereka harus terlebih dahulu ditunjukkan cara menggunakannya.

Apa manfaat menggunakan material close-ended untuk pembelajaran anak?

Manfaat material close-ended yang pertama adalah kemampuan untuk merasakan pencapaian saat seorang anak menggunakannya. Ada tujuan yang jelas untuk bermain dengan material tersebut. Selain itu, material close-ended juga memberdayakan anak untuk menemukan tujuan itu.

Manfaat lain menggunakan material close-ended adalah peningkatan konsentrasi. Seorang anak yang berinteraksi dengan material ini perlu fokus untuk dapat mengatasi setiap tantangan yang akan menghalangi mereka mencapai tujuan. Ketika seorang anak berada di dalam “zona”, itu berarti mereka sedang berkonsentrasi pada tugas yang ada. Momen konsentrasi ini sangat berharga dalam perkembangan anak. Saat mereka mengulangi prosesnya, mereka akan memperoleh penguasaan material yang mereka gunakan.

Kemampuan untuk mengoreksi diri sendiri adalah manfaat lain dalam menggunakan material close-ended. Seorang anak akan mengetahui jika ada sesuatu yang “salah” dengan apa yang mereka lakukan. Misalnya, jika hal itu menghalangi mereka untuk menyelesaikan tujuan dari material tersebut. Ketika mereka mengoreksi diri, mereka dapat mencapai tujuan mereka dan berhasil.

Terdapat keterampilan hidup bermanfaat lainnya yang akan dikembangkan seorang anak dalam penggunaan material close-ended, seperti mengurutkan, mengklasifikasikan, dan mengidentifikasi. Meskipun material close-ended dirancang untuk digunakan dengan cara tertentu, bukan berarti mainan tersebut tidak dapat digunakan dengan cara kreatif lainnya. Pastikan Anda mendorong anak untuk menemukan berbagai cara dalam mengeksplorasinya.

 

Apa Itu Mainan Open-Ended?

Mainan open-ended adalah mainan yang dapat dimainkan dengan berbagai cara. Penggunaan mainan ini mengungkap kemungkinan tak terbatas bagi seorang anak karena tidak ada aturan dan pedoman yang harus diikuti. Tidak ada cara yang benar atau salah dalam bermain dengan mainan ini. Mainan open-ended dapat menciptakan pengalaman bermain yang terbuka.

Berinteraksi dengan mainan open-ended dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Tidak ada aturan seperti yang sudah disebutkan di atas. Seorang anak mengandalkan imajinasinya untuk menggunakan mainan tersebut. Bermain tanpa aturan juga dapat membebaskan pengalaman anak. Hal ini akan mendorong bermain secara mandiri karena mereka diberi ruang untuk berkreasi, mengeksplorasi, dan terlibat dalam permainan imajinatif.

kids playing with open-ended toys

 

Waktu bermain dalam Pembelajaran Montessori

Pentingnya waktu bermain di kelas Montessori adalah salah satu keunikan dari metode pembelajaran ini. Ciri-ciri permainan dalam Montessori dapat digambarkan sebagai berikut:

Waktu bermain adalah sebuah proses. Anda perlu mendorong anak-anak untuk bermain demi proses tersebut. Tidak ada hasil yang perlu Anda usahakan karena bermain dapat memfasilitasi pembelajaran. Misalnya, seorang anak yang membangun menara balok tidak melakukan aktivitas ini karena ingin membangun menara. Mereka melakukannya karena mereka ingin menguasai cara membangun menara itu dengan menggunakan balok.

Imajinasi dan kenyataan menjadi kabur. Anak-anak secara alami imajinatif. Mereka menggunakan imajinasi mereka saat terlibat dengan mainan dan benda. Mereka tidak memiliki perbedaan antara imajinasi dan kenyataan. Hal ini membuka peluang tanpa batas bagi mereka untuk berkreasi dalam berinteraksi dengan mainan dan benda yang ada.

Anak-anak membuat aturan mereka sendiri. Tidak ada aturan dalam hal waktu bermain Montessori. Anak-anaklah yang merumuskan aturan dan mendorong pemahaman tentang aturan bermasyarakat di lingkungan bermain mereka.

Bermain memberikan lingkungan belajar yang bebas stres dan menyenangkan bagi anak-anak. Oleh karena itu, anak-anak yang sedang bersenang-senang dapat menyerap pembelajaran dengan lebih efektif daripada ketika mereka sedang tidak bersenang-senang. Inilah alasan utama mengapa pendekatan pembelajaran Montessori menghargai waktu bermain.

Material close-ended sangat dianjurkan di kelas Montessori. Namun, bukan berarti permainan open-ended dilarang. Setelah seorang anak menguasai material dan peralatan belajar, permainan open-ended dapat terjadi secara alami.

2 Responses

  1. Ping-balik: sell my house
  2. Ping-balik: mejaqq

Comments are closed.

Montessori Diploma 3-6 Years Online Course
Montessori Lower Elementary 6-9 Years Certificate Course
Montessori Certificate 3-6 Years Online Course
Short Certificate Courses 2-6 Years for Parents and Educators